Srikandi Indonesia & Filipina Juarai IWIC 2016 - Detikcom

Jakarta - Sejak tahun lalu kompetisi Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) menambah kategori wanita. Tapi tahun ini sedikit spesial, salah satu pemenangnya berasal dari Filipina.

President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan pihaknya memang sengaja menghadirkan kategori wanita dalam kompetisi IWIC. Sebab setiap orang yang memiliki latar belakang khusus akan membawa solusi yang berbeda.

Demikian pula programer wanita, mereka diyakini akan membuat sebuah ide dan aplikasi yang menjawab kebutuhan kaum hawa.

"Masalah di kehidupan kita dari A sampai Z. Ada sejumlah masalah yang tidak bisa dibayangkan laki-laki, tapi terpikirkan oleh wanita. Tapi intinya, setiap pihak berkontribusi dan pada akhirnya saling berkolaborasi," kata Alex usai mengumumkan jawara IWIC 2016 di kantor Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (2/11/2015).

Tahun ini IWIC menghadirkan dua kategori khusus untuk wanita dan gadis remaja. Dua kategori tersebut yakni ide dan aplikasi.

Untuk kategori ide dimenangkan oleh Rianna Patricia Cruz. Gadis kelahiran Manila, Filipina ini menjadi jawara berkat ide bertajuk Mighty Her.

Mighty Her merupakan solusi bagi wanita untuk menangkal terjadinya kekerasan dan tindakan kejahatan seksual. Cruz mendapat ide ini dari banyaknya kasus pelecehan wanita yang terjadi di manila.

"Dengan Mighty Her, para wanita nantinya dapat memanfaatkan ponsenya untuk melapor secara cepat bila terjadi tindakan kekerasan atau kejahatan seksual," ujarnya.

Cruz yang saat ini berkuliah di Tokyo, Jepang, coba mengikutkan idenya tersebut di perhelatan IWIC. Sebab solusi yang dibuatnya dua bulan lalu itu dapat pula diterapkan di Indonesia.

Beralih ke kategori aplikasi, dimenangi oleh Tiara Freddy Andika. Ia menjuarai IWIC 2016 berkat aplikasi besutannya bernama Twinnismenu.

Aplikasi ini menyajikan resep-resep makanan pendamping ASI. Pembuatan aplikasi ini sendiri karena Tiara melihat banyak ibu-ibu kesulitan memperoleh referensi resep-resep.

"Saya ingin aplikasi ini jadi referensi bagi ibu-ibu yang ingin membuat makanan pendamping ASI untuk buah hatinya," kata Tiara.

Lebih lanjut diceritakan Tiara, aplikasinya itu dikembangkan selama dua bulan. Seperti developer lain, ia pun menghadapi sejumlah kendala diawal pengembangannya. Konten menjadi salah satu hal yang tersulit baginya.

"Mencari konten yang berkualitas cukup sulit. Karena saya tidak mau konten yang asal-asalan. Akhirnya saya berkerjasama dengan dengan Instagramer yang kerap menampilkan menu-menu pendamping ASI," ungkap Tiara.

Setelah menenangi IWIC 2016, Tiara berencana akan memoles aplikasinya itu semakin sempurna. Dan pada akhir tahun nanti, Twinnismenu akan dirilis resmi. (afr/rou)



http://ift.tt/2eUpxtC

Subscribe to receive free email updates: